7 Manfaat Antioksidan Bagi Tubuh

Antioksidan adalah suatu molekul yang mampu menghambat oksidasi molekul lain. Sedangkan oksidasi sendiri merupakan suatu reaksi kimia diikuti dengan transfer elektron atau hidrogen dari suatu zat ke zat pengoksidasi. Reaksi oksidasi dapat menghasilkan radikal bebas yang memicu reaksi berantai. Ketika reaksi berantai terjadi dalam sel, dapat menyebabkan kerusakan atau kematian sel. Antioksidan mampu menghentikan reaksi berantai ini dengan menghapus intermediet radikal bebas, dan menghambat reaksi oksidasi lainnya. Mereka melakukan ini dengan teroksidasi sendiri. Antioksidan terdapat dalam beberpa gugus seperti tiol, asam askorbat, atau polifenol.

Meskipun reaksi oksidasi sangat penting bagi kehidupan, mereka juga dapat merusak, tanaman dan hewan dengan sistem yang kompleks. Beberapa jenis antioksidan, seperti glutathione, vitamin C, vitamin A, dan vitamin E serta enzim seperti katalase, superoksida dismutase dan berbagai peroksidase. Keterbatasan tingkat antioksidan, atau inhibisi enzim antioksidan, menyebabkan sel menjadi rusak atau membunuh sel.

Penggunaan antioksidan dalam farmakologi telah dipelajari secara intensif, terutama sebagai pengobatan untuk penyakit stroke dan neurodegenerative.Antioksidan yang banyak digunakan dalam suplemen makanan dan telah diteliti untuk pencegahan penyakit seperti kanker, penyakit jantung koroner. Meskipun studi awal menunjukkan bahwa suplemen antioksidan dapat meningkatkan kesehatan, uji klinis besar dengan sejumlah antioksidan terdeteksi tidak bermanfaat dan bahkan kelebihan suplementasi dengan antioksidan tertentu diduga dapat membahayakan. Jadi sebaiknya kita mengkonsumsi antioksidan dalam takaran yang tepat dan bersumber dari bahan-bahan yang alami, seperti buah dan sayur

Sumber antioksidan alami

Berikut ini akan dipaparkan beberapa manfaat antioksidan bagi tubuh kita:

1.Otak

Otak secara unik rentan terhadap cedera oksidatif, karena tingkat metabolisme yang tinggi dan kadar lipid tak jenuh ganda, menjadikan lipid sebgai target yang teroksidasi. Sehingga, antioksidan biasanya digunakan sebagai obat untuk mengobati berbagai bentuk cedera otak. Beberapa antioksidan, mimetics superoksida dismutase, natrium thiopental dan propofol digunakan untuk mengobati cedera reperfusi dan cedera otak traumatis, sementara eksperimen obat disufenton natrium dan ebselen sedang diterapkan dalam pengobatan stroke.Senyawa ini muncul untuk mencegah stres oksidatif dalam neuron dan mencegah apoptosis dan kerusakan saraf

2. Hati

Ubiquinone Mitokondria misalnya, dapat mencegah kerusakan hati yang disebabkan oleh alkohol yang berlebihan. Selain itu antioksidan juga mampu mencegah penyakit neurodegenerative seperti penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, amyotrophic lateral sclerosis, dan gangguan pendengaran.

3. Diet

Orang yang makan buah-buahan dan sayuran memiliki risiko lebih rendah terserang penyakit jantung dan beberapa penyakit neurologis, dan ada bukti bahwa beberapa jenis sayuran, dan buah-buahan pada umumnya, dapat menurunkan resiko terhadap beberapa jenis kanker. Karena buah-buahan dan sayuran merupakan sumber yang baik untuk memperoleh nutrisi dan fitokimia, ini menunjukkan bahwa senyawa antioksidan dapat menurunkan risiko terhadap beberapa penyakit.

4. Jantung

Diprediksi bahwa antioksidan mampu menurunkan jumlah lipoprotein dalam darah sehingga dapat mengurangi resiko serangan jantung. Suatu observasi awal menyatakan bahwa orang yang mengkonsumsi vitamin E beresiko rendah terkena penyakit jantung.

5. Kanker

Beberapa percobaan menyelidiki suplemen dengan antioksidan dosis tinggi, yang dilakukan oleh "Suplementasi en Vitamines et Mineraux Antioxydants" (SU.VI.MAX) lebih dari 12.500 orang Perancis pria dan wanita yang mengkonsumsi antioksidan (120 mg asam askorbat, 30 mg vitamin E, 6 mg beta karoten, 100 ug selenium, dan 20 mg seng) atau plasebo pil dosis rendah selama rata-rata 7,5 tahun. Studi menyimpulkan bahwa suplementasi antioksidan dosis rendah menurunkan kejadian kanker.

6. Gangguan pernafasan

Antioksidan bisa berasal dari vitamin dan dibuat sendiri dalam tubuh. Misalnya, ubiquinol (koenzim Q) kurang diserap dari usus dan dibuat pada manusia melalui jalur mevalonate. Contoh lain adalah glutathione, yang terbuat dari asam amino. Sebagaimana glutathione dalam usus dipecah menjadi sistein bebas, glisin dan asam glutamat sebelum diserap. Konsentrasi glutathione yang cukup berguna sebagai bagian dari pengobatan beberapa penyakit, seperti sebagai sindrom gangguan pernapasan akut, malnutrisi energi protein, atau mencegah kerusakan hati yang dihasilkan oleh overdosis parasetamol.

7. Melindungi Membran Sel

Vitamin E adalah nama umum untuk tokoferol yang merupakan vitamin yang larut dalam lemak dengan sifat antioksidan, α-tokoferol paling banyak dipelajari karena memiliki bioavailabilitas tinggi. Bentuk α-tokoferol adalah antioksidan larut lemak, dan melindungi membran dari oksidasi oleh radikal bereaksi dengan lipid yang dihasilkan dalam reaksi berantai peroksidasi lipid.

Sumber: wiki.org